Cari Blog Ini

SELAMAT DATANG SOBAT...

Salam...

Selama ini, statistika sering diidentikkan dengan bidang yang lumayan sulit. Kesulitan dalam mempelajari statistika dikarenakan bidang ini terkait langsung dengan matematika. Bidang ilmu yang ketika mendengar namanya saja kebanyakan kita sudah kebakaran jenggot.. hehehe..

Ditengah situasi seperti itulah blog ini hadir. blog ini berusaha untuk menjembatani orang-orang yang mencari informasi yang berhubungan dengan statistik. Untuk lebih mempermudah analisis statistik, maka blog inipun memberikan panduan bagaimana melakukan analisis dengan menggunakan software SPSS.

Untuk lebih membuat blog ini lebih bermanfaat, sumbang saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan dan kita akan sama-sama belajar... Ayo semangat!! Buat Indonesia melek dengan statistika.

Wassalam
Djunaidi L, Manado


Rabu, 28 April 2010

Menghitung Signifikansi Korelasi Secara Manual

Beberapa email yang masuk melalui statistikpendidikan@yahoo.com menanyakan tentang bagaimana kita menyimpilkan hasil korelasi yang diperoleh berdasarkan perhitungan?. Misalnya jika kita melihat korelasi  antara tekanan darah seseorang dan umur. (artikel lebih lanjut silahkan klik disini)  hasil korelasi hitung yang kita dapatkan untuk hal itu adalah 0,289. Masalah selanjutnya yang muncul apakah nilai korelasi tersebut signifikan atau tidak.?
Jika kita melakukan perhitungan dengan SPSS ataupun MINITAB, kita akan langsung mendapatkan  keterangan apakah nilai tersebut signifikan atau tidak. namun jika kita melakukan perhitungan manual, maka kita perlu membuktikan secara statistik bahwa hasil perhitungan korelasi tersebut signifikan atau tidak. Dalam postingan kali ini akan dijelaskan bagaimana kita membuktikan  hasil hitung korelasi apakah signifikan atau tidak.  
Share

Kamis, 08 April 2010

Rancangan Percobaan: sebuah pengantar

Perancangan percobaan merupakan metode percobaan yang sistematis dan terarah sehingga akan menghasilkan  percobaan yang tidak bias. Tujuannya adalah untuk memprediksi  agar masing-masing kelompok yang diberikan perlakukan dapat dilihat perbedaannya dengan jelas. Rancangan percobaan biasanya dilakukan pada penelitian model eksperimen dengan berbagai desain.

Dalam dunia modern, adalah  J.B. Bousingault orang pertama yang melakukan percobaan di sebuah kota kecil Prancis Bechelbronne tahun 1834. Kurang lebih tahun yang sama muncul sebuah stasiun percobaan baru di Inggris yaitu Rothamsted yang masih bertahan sampai sekarang dan didirikan oleh  L.B Lawes dan J.H Gilbert.

Sejak saat itu, muncul beragam metode untuk melakukan analisis terhadap data-data yang ditemukan dari berbagai macam percobaan tersebut diantara teknik korelasi dan regresi serta student yang dirumuskan sekitar tahun 1908. Kemudian pada tahun 1922 R.A. Fisher memperkenal konsep modern  dari pengacakan (randomization) dan teknik analisis varian dalam membandingkan perlakuan-perlakuan.

Saat ini, rancangan percobaan telah memiliki variasi yang sangat banyak. Diantaranya adalah:

Rancangan acak lengkap (RAL)

Rancangan acak kelompok (RAK)

Rancangan bujursangkar latin (RBL)

Rancangan Bujursangkar Graeco-latin (RBGL)

Rancangan petak terbagi (RPT)

Rancangan petak-petak terbagi (RPPT)

Dan lain-lain

Dalam melakukan perancangan percobaan, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: (1) respon yang diberikan oleh obyek penelitian (2) keadaan tertentu yang sengaja diciptakan untuk menimbulkan respon dan (3) keadaan lingkungan serta keragaman alami obyek yang dapat mengacaukan penelaahan mengenai respon yang terjadi.

Dalam melakukan perncangan suatu percobaan, kita dapat mengikuti langkah-langkah yang telah diberikan oleh kempthorne (1952) dan Ostel dan Mensing (1975) sebagai berikut:

  1. Pernyataan dari masalah yang dihadapi
  2. Perumusan hipotesis
  3. Penentuan tekhnik dan rancangan percobaan
  4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dari latar belakang penelitian secara hati-hati sehingga percobaan dapat memberikan informasi yang diperlukan secara tepat.
  5. Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin ditinjau dari prosedur statistika yang akan diterapkan untuk menjamin terpenuhinya syarat-syarat yang diperlukan  sehingga prosedur tersebut menjadi sahih dan memuaskan
  6. Melakukan percobaan
  7. Penerapan tekhnik statistika pada hasil percobaan
  8. Menarik kesimpulan
  9. Penilaian penelitian secara keseluruhan dan membandingkannya dengan penelitain lain pada masalah yang sama atau serupa.

Dalam melaksanakan perancangan serta analisis data, kita sangat memerlukan bantuan dari statistika. Berbagai macam teknik analisis statistika tersedia untuk memudahkan peneliti melakukan niatnya yang dimulai dari merancang percobaan sampai pengambilan keputusan terhadap percobaan yang dilakukan.



Share